Cemburu itu menjaga, melindungi orang-orang
terkasih.
Dalam setiap
perasaan cinta, terdapat cemburu yang bercokol dalam hati. Ini adalah fitrah
yang selaras dan wajib ada pada rasa cinta. Dengan adanya rasa cemburu, maka
tampaklah dan nyatalah sifat menjaga orang yang dicintai, melindungi
orang-orang yang terkasih.
Cemburu yang
benar, itu tidak buta. Artinya, cemburu yang beralasan. Cemburu yang mempunyai
sebab. Bukan cemburu yang membabi buta tanpa sebuah alasan. Seseorang akan
tidak suka kepada siapa pun itu yang mencoba-coba merendahkan orang yang
dicintainya. Apalagi, bila orang yang dicintainya itu pun tidak suka.
Batasan
cemburu akan menjadi kabur, manakala orang dicintai ternyata suka. Maka,
sesungguhnya cemburu pada titik ini sudah tidak lagi boleh ada. Karena, pada
hakikatnya cintanya orang yang dicintai sepertinya telah beralih kepada orang lain.
Cemburulah,
selagi orang yang dicintai memang patut dicemburui. Lindungilah dia dari
kejahatan orang lain, jagalah ia sekuat tenaga dan sebesar cinta dan cemburu
yang dimiliki. Ketidakrelaan orang terhadap kesedihan, derita hidup yang
dialami orang-orang terkasih merupakan wujud cemburu yang penuh kasih sayang.
Namun, hentikan cemburu, saat orang terkasih telah rela dan suka dengan yang
tidak dirimu sukai.
Tulisan Terkait