Kepandaian sejati seorang murid adalah ketika dia pandai memuliakan dan menghormati guru.
Otak
yang cemerlang, bila tidak diiringi dengan kemampuan membawa diri, akhirnya
jadi tidak tahu diri. Kepandaian yang dimiliki, selalu dipamerkan, dibangga-banggakan
sekalipun itu di hadapan gurunya sendiri. Dia lupa, bahwa ada orang yang
sepatutnya tidak disombongi. Ada manusia yang seharusnya dimuliakan. Itulah gurumu.
Tahukah
kamu, jika sekarang kamu telah memperoleh derajat tinggi karena ilmumu, di
dalamnya ada sekian persen andil mewarnai keberhasilanmu walaupun terlupakan? Berapa
banyak gurumu telah mentransfer pengetahuan yang dulunya kamu sama sekali tidak
tahu?
Sadarilah
dengan hikmat, kepandaian sejati bagi seorang murid terletak pada bagaimana dia
mampu tetap menjaga rasa hormat dan memuliakan gurunya. Maka wajar dan
lihatlah; sewaktu ada seorang murid yang sedang mengendarai mobil mewah,
tiba-tiba berhenti. Ternyata hanya untuk menemui dan menyapa gurunya yang dilihatnya
setelah sekian lama tidak bersua. Itulah kepandaian sejati. .
Tulisan Terkait