Setiap cinta
ada kasihan, tapi kasihan belum tentu cinta.
Iba,
manakala melihat orang yang dicintainya menderita adalah sebuah kewajaran. Kasihan, saat
mendengar orang yang disayangi dirundung malang, merupakan suatu keharusan. Namun,
janganlah sampai salah tafsir. Bukan berarti setiap orang yang kasihan sama
kita itu pertanda cinta.
Mungkin
saja, kasihan yang tengah ditunjukkan seseorang kepada kita, murni kasihan
sebagai sesama manusia. Sama sekali tidak ada indikasi ke arah cinta sebagai
seorang kekasih. Jadi, usah terlalu buru-buru mengambil kesimpulan sendiri.
Andai
yang didapat adalah cinta karena kasihan, maka kendatipun bisa berjalan lama. Namun,
tetap saja akan ditemui ruang hampa dalam jiwa. Rasa ketidaktulusan akan
merajalela yang mengakibatkan perasan sangat begitu tersiksa. Tersiksa karena
cinta yang dijalani ternyata hanya belas kasihan. Di sini harus berani berkata;
“saya cinta kamu“ atau “saya kasihan sama kamu“. Jika ditutupi, maka akan berat
dibawa rasa.
Tulisan Terkait