Bercerminlah sepuluh kali, tampil sekali.
Proses
dari sikap bijaksana, diawali dari kemampuan melakukan introspeksi diri (muhasabah).
Bercermin dapat mendeteksi aib diri, asalkan jujur. Banyak hal yang dapat
dipetik dari buah bercermin. Pribadi akan menjadi lebih arif. Jika bercermin
sepuluh kali, lalu berani tampil cukup sekali. Artinya, penampilan yang sangat
memukau. Apa yang dilihat orang, bukanlah kamuflase. Dia tampil, tapi dia tahu
diri.
Belajar
dan mau mengerti dengan kelemahan yang dimiliki adalah hanya dipunyai oleh
orang-orang yang siap. Siap menerima kenyataan. Siap menerima hujatan, cemoohan.
Semakin banyak bercermin, berulangkali bercermin menumbuhkan orang menjadi
kuat. Kuat mental sadarnya; “kekuranganku ini, kelemahanku ini“.
Ketika seseorang telah
mampu tersenyum, padahal dilemahkan. Maka, pengalaman bercermin pun ada pada
posisi berhasil. Dia dianggap lulus menjadi manusia kuat, meskipun dilemahkan. Lakukanlah
bercermin, bercermin, dan bercermin.
Tulisan Terkait