Hutang membuat seseorang berada pada
posisi merasa tidak merdeka.
Dalam hidup,
terkadang seseorang dihadapkan kepada sesuatu yang kurang. Dalam hal keuangan,
pada saat merasa terhimpit oleh kekurangan uang, seringkali menempuh solusi
yang justru membuat semakin terhimpit. Baik keadaan maupun perasaan. Solusi yang
dimaksud tersebut adalah dengan jalan hutang.
Hutang itu
sendiri diperbolehkan. Selama seseorang bisa konsekuensi terhadap hutang yang
ditanggungnya. Namun, banyak orang yang merasa dirinya tidak merdeka oleh sebab
hutang. Seolah-olah, hutang itu selalu memburu dan mempersempit ruang gerak
aktivitas menuju tawa.
Ketidakmerdekaan
yang dirasakan dari sebab hutang, sungguh sangat tercermin di saat berjumpa
dengan si pemberi hutang. Bahkan kadang sering terjadi hingga berkata benar pun
terasa salah dan selalu tidak benar pada akhirnya.
Oleh sebab
itu, berbahagialah orang yang sedikit hutangnya, atau bahkan bisa bertahan
tanpa hutang. Perasaan yang dimiliki, tentu terasa merdeka dan betul-betul
merdeka. Jika memang terpaksa harus melakukan hutang, tetaplah pada iktikad
bertekad melunasinya. Karena, niat ini akan membawa kepada kekuatan jiwa dan
raga. Hutang akan terbayar dan terlunasi. Apalagi, andai Anda bertemu dengan seorang
penghutang berjiwa toleransi. Tentu Anda tetap dihormati, sekalipun dalam
posisi pihak terhutangi.
Tulisan Terkait