Siapa pun itu; jika telah berani dan
menganggap enteng untuk melakukan kebohongan besar, maka terbiasalah bagi
jiwanya untuk sangat lebih berani lagi dalam melakukan kebohongan-kebohongan
kecil.
Keberanian untuk
berbohong yang sanggup dilakukan oleh seseorang, siapa pun itu. Maka, cukuplah
dirasakan olehmu kebohongan itu. Semakin besar tingkat kebohongan yang
dilakukan seseorang terhadapmu, maka semakin terasa efek dalam hati untuk merasakannya.
Bila ada
orang yang terbiasa melakukan kebohongan besar, maka akan lebih berani lagi
untuk melakukan kebohongan kecil. Jika, kebohongan kecil dianggapnya sebagai
kebiasaan tanpa dosa, maka lambat laun diri orang tersebut akan sebagai
pembohong di hadapan Sang Pencipta.
Dan pada
saat siapa saja merasa bahwa bohong mampu menurunkan martabat dirinya, di saat
itulah dia tanpa terasa tengah menaikkan derajatnya di hadapan-Nya. Bohong-bohong
kecil dalam pandangannya adalah noda-noda kotor.
Orang yang tetap
gigih, tidak mau menyentuh bohong-bohong kecil, diharapkan lebih takut lagi
dengan bohong besar. Berani bohong besar, lahirlah adat menyepelekan bohong
kecil.
Tulisan Terkait