Usaha
manusia untuk memiskinkan manusia lain merupakan bentuk nistanya hati berkepanjangan.
Jika
ada manusia yang mempunyai hasrat membuat bagaimana manusia lain menjadi
miskin, itulah olah polah manusia yang tergiring oleh gerak hati yang nista
serta berkepanjangan.
Disebut
berkepanjangan, karena andai dia berhasil memiskinkan manusia lain dari sebab
ulahnya dan diijinkan oleh Sang Pencipta, maka selama orang yang dituju itu miskin,
adalah bukti terus-menerus andilnya dia dalam kesengsaraan orang lain.
Entah
dengan seribu jalan memiskinkan itu dilakukan. Itulah saksi kebencian yang diluapkan
dan diperturutkan. Apakah dia rugi, jika manusia yang dituju itu kaya? Sementara
hati yang selalu tidak rela melihat kebahagiaan orang lain, ialah hati yang
rapuh. Hati yang tidak ingin bahagia di surga.
Maka dari itu, lepaskanlah sebebas-bebasnya kata
hati yang mengarah kepada niat jahat untuk memiskinkan, menyengsarakan manusia
lainnya. Buang jauh-jauh hingga tidak mengendap di dalam hati. Berusahalah untuk
tidak masuk dalam daftar perantara miskin papa orang lain, bukan sebagai perantara
tangis air mata kesedihan manusia lain.
Tulisan Terkait