Jika mereka kagum dengan
kepemimpinanku, aku lebih kagum dengan patuh setianya mereka terhadapku. Mereka laksana diriku dalam jiwa-jiwa terpisah.
Pernahkah
Anda dinobatkan sebagai seorang pemimpin? Sekalipun dalam kapasitas dan ruang
lingkup kecil? Sebuah perkumpulan atau sejenisnya yang beranggotakan mereka
teman-teman Anda? Di sekolah, di kantor, di masyarakat, atau di komunitas
lainnya.
Pemimpin
yang arif dan bijaksana, tentu disenangi, ditaati. Banyak orang kemudian
mengelu-elukan pemimpinnya. Kecerdasannya, piawai menyelesaikan masalah. Serta tanggap
terhadap situasi yang diharapkan bawahan yang dipimpinnya.
Karena
didasari oleh sikap bijaksana. Maka, ketika dipuji dan dikagumi pun, dia
berkata; “Jika mereka kagum dengan kepemimpinanku, aku lebih kagum dengan patuh
setianya mereka terhadapku. Mereka adalah diriku dalam jiwa-jiwa terpisah.” Pemimpin
yang rendah hati, selalu berujar;
“Yang
hebat itu adalah diri kalian, patuh setia terhadapku, seakan-akan; bawahanku
merupakan diriku dalam jiwa-jiwa terpisah. Yang seia-sekata, maju bersama
menuju keberhasilan. Tidak mudah dicerai-beraikan. Aku cinta kalian.”
Tulisan Terkait