Kecenderungan seseorang mulai bohong, saat
mulai tumbuh cinta.
Cinta
memang membawa sejuta misteri dan keunikan. Orang yang sebelumnya tidak pernah
bohong, terkadang tersulut bohong bermula dari cinta. Bohong dengan alibi
kebohongan beraneka corak dan warna. Ditentukan oleh tujuan mengapa seseorang
itu memilih berbohong.
Alasan
yang paling fundamental dan dianggap sebagai bentuk pembelaan adalah “karena
ingin menyenangkan pasangan”, maka kadang terpaksa mesti berbohong. Sebenarnya
norak, namun disebabkan oleh karena keinginannya menyenangkan pasangan, maka
tetap berkata; bagus kok!
Kebohongan
yang demikian, sepertinya cukup ditolerir mengingat urgensinya proses
menyenangkan tadi. Namun, bohong yang kebablasan dan merupakan menjadi sebuah
kebiasaan dengan maksud jahat, tentu indikasinya keluar cinta.
Kecenderungan bohong, apa pun
latar belakangnya semestinya dihilangkan. Kebiasaan bohong, tetap akan membekas
dan tercatat sebagai pembohong. Ini konsekuensi yang muncul akibat tradisi
tidak sesuainya perkataan.
Tulisan Terkait