Bahan bakar Rindu adalah “Perpisahan“.
Umumnya,
tanpa bahan bakar sebuah mesin tidak mampu berjalan. Rindu, bisa menggebu-gebu,
itu dikarenakan oleh adanya bahan bakar rindu. Bahan bakar rindu yang paling
utama adalah perpisahan. Ya, karena perpisahan walau hanya satu detik,
akibatnya tidak bertemu, dampaknya rindu.
Semakin
lama perpisahan itu terjadi, maka akan semakin rindu itu dirasa berat dan tak
tertandingi. Baik diharap maupun tidak sebuah perpisahan, ini adalah awal
dimulainya bahan bakar rindu terjadi kekosongan. Kehampaan setelah terjadinya
perpisahan, memberi sinyal adanya kerinduan.
Kadang
perpisahan memang tidak diharap, tetapi rindu itu pun tiba-tiba muncul tanpa
diminta, bukan? Jika tidak ada perpisahan, walau cuma sebentar, pasti tidak ada
rindu. Rindu ada, karena orangnya tidak ada. Baru sedetik saja berpisah, datanglah
rasa rindu yang begitu dalam.
Apabila bahan bakar penuh,
artinya perpisahan itu lama. Namun ternyata tidak ada kerinduan, pasti perlu
dikoreksi pada jalur perilaku. Kerinduan yang lama tidak tersampaikan,
resikonya terlalu menyalahkan adanya perpisahan.
Tulisan Terkait