Hidup adalah ibadah, selain itu mati.
Mencermati tentang
hakikat hidup, adalah tindakan yang patut dijadikan prototipe dalam kehidupan. Siapa
yang menghidupkan, kemudian siapa pula yang mematikan. Pertanyaan ini yang seyogianya
mampu membasmi sifat adigang, adigung, adiguna.
Bila
ada yang menjadikan kita hidup, berarti Dia-lah yang Mencipta. Kita hanyalah
seorang hamba, bukan pencipta. Maka, pantas jika kita mesti merasa diciptakan
dan selalu menghadirkan rasa terima kasih. Terima kasih diwujudkan dalam bentuk
mengabdi kepada Sang Pencipta.
Wujud
pengabdian diselaraskan dengan tujuan penciptaan makhluk itu sendiri. Yaitu,
Ibadah. Ya, beribadahlah selagi hidup, karena mati tidak bisa lagi beribadah. Bila
Hidup adalah Ibadah, berarti selain itu Mati.
Beribadah
dengan penuh kecintaan dan keikhlasan. Membaca syahadat ikhlas, sholat ikhlas,
bersedekah ikhlas, menolong orang lain ikhlas. Seluruhnya, bila dibarengi pula
dengan perasaan cinta, menghasilkan rasa senang dalam melaksanakannya. Tanpa
paksaan. Hidup adalah Ibadah.
Tulisan Terkait