Apalah artinya
satu pujian, jika mengandung makna seribu hujatan.
Beraneka
ragam tipe orang memuji. Kondisi ini dipengaruhi oleh maksud dari memuji itu
sendiri. Ada yang memang tulus karena luapan kekaguman. Ada yang dipaksakan,
sebab ada maksud terselubung dibalik keluarnya sebuah pujian dari bibirnya. Bisa
jadi diawali dengan pujian, disanjung setinggi langit, tapi jauh dilubuk
hatinya ternyata punya niat untuk merendahkan serendah-rendahnya.
Pujian
yang tulus, terkadang akan sangat terasa di dalam hati. Dengan sendirinya,
perbedaan itu dapat dirasakan oleh orang yang peka. Efeknya, ketenangan setelah
mendengar ataukah kejanggalan setelah mendengarnya.
Yang paling penting dalam hal ini adalah jangan
sekali-kali pujian itu dijadikan sebagai tujuan. Kalau ini terjadi, segalanya
akan sia-sia. Keikhlasan menjadi hilang, entah ke mana rimbanya.
Tempatkan
pujian sebagaimana mestinya. Jangan mabuk pujian, apalagi gila pujian. Jadikan
ia sebagai bahan muhasabah (introspeksi) diri. Jangan sekali-kali
terbunuh oleh pujian, karena hilangnya ketulusan dan keikhlasan hati.
Tulisan Terkait