Pada saat
engkau diperlakukan sebagai sampah masyarakat oleh manusia sekelilingmu, maka
berharaplah agar dirimu tetap menjadi humus di hadapan Penciptamu.
Kalau
diperlakukan sebagai sampah masyarakat, dikarenakan oleh kesalahan yang pernah diperbuat
olehmu, ubahlah dengan cara menyadari kesalahan dan membenahi diri menuju
menjadi baik merupakan simbol keinsyafan. Manusia mana yang tidak pernah
berbuat salah? Hanyalah manusia yang kadang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain.
Cemoohan,
hinaan, caci-maki jangan ditanggapi dengan emosi. Karena itu justru akan
menodai usaha penyucian diri. Kembalikan segalanya kepada yang memberimu nafas.
Yang dapat mengampuni kesalahan, toh bukanlah manusia, melainkan Yang
Menciptakan Manusia.
Walaupun dirimu dipandang sebelah mata dan
dianggap sebagai sampah masyarakat. Namun, berusahalah agar dirimu tetap
terlihat menjadi humus di hadapan Yang Maha Pencipta. Penyesalan, taubat yang
serius akan membuka pintu ampunan serta terlihat indah di hadapan Yang
Memberimu Kehidupan.
Tulisan Terkait