Kadang manusia lebih pandai menyenangkan manusia dibandingkan
dengan menyenangkan Sang Pencipta.
Mengapa
manusia pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk selalu ingin pandai membuat
manusia lainnya senang? Alasan yang sering muncul adalah karena ingin mengambil
hatinya. Supaya
seseorang menjadi kagum kepadanya, supaya seseorang menjadi mau menolongnya. Supaya
seseorang menjadi tunduk dan patuh kepadanya.
Maka
dari itu, banyak sekali manusia yang berjibaku saling mengejar simpati dan
berusaha menyenangkan manusia lainnya. Sementara, dia lupa. Bahwa Yang Maha
Menolong, Yang Maha Memberi apa pun yang dia minta, diabaikan tidak dipedulikan
sama sekali.
Padahal,
untuk menyenangkan Alloh itu tidak perlu modal banyak. Modal paling dibutuhkan
adalah waktu dan tenaga. Waktu, tenaga itu pun pada hakikatnya adalah pemberian
dari Alloh dan milik Alloh juga.
Jadi, masihkah manusia akan selalu menyibukkan diri untuk lebih
mementingkan diri dengan Selain Sang Pencipta?
Tulisan Terkait