Cinta adalah
sikap takluk tanpa pamrih.
Berapa
banyak orang yang rela bersusah-susah, hanya karena cinta. Betapa tidak
sedikit, orang yang pasrah totalitas bersumber dari cinta. Padahal, tidak ada
balasan materi atau sejenisnya yang bakal dia terima dari hasil sikap yang
demikian itu.
Ya,
begitulah cinta. Sanggup mengubah
karakter seseorang yang keras menjadi lunak. Memberi tanpa menerima. Seluruh sendi-sendi
kehidupan dilaluinya tanpa pamrih. Segalanya, terasa begitu ringan bila demi
dia.
Seringkali,
akal menjadi sesuatu yang dikesampingkan. Jauh lebih mementingkan perasaan. Pada titik ini, banyak yang kemudian terjebak dalam
slogan “demi cinta“. Sikap takluk tanpa pamrih yang ditunjukkan, terkadang
disalahartikan oleh pengkhianat cinta.
Takluk
tanpa pamrih, seharusnya dijunjung tinggi dengan sikap “saling” melengkapi. Bila
telah terjalin rasa saling, maka akan tumbuh keharmonisan cinta. Namun, tidak
perlu sangat berlebihan hingga sampai tingkat mengkultuskan. Dikhawatirkan nanti
jatuh pada ujaran;“diperbudak oleh cinta”.
Tulisan Terkait