Kekuatan doa
akan sangat terasa di saat betul-betul dalam kepasrahan.
Dalam suasana
berhasil, bahagia terkadang manusia lupa akan peran serta tuhannya. Kebahagiaan
yang ia gapai, kebahagiaan yang ia alami, seolah-olah tidak ada kaitannya
dengan tuhan. Dianggapnya hasil dari jerih payahnya semata-mata.
Namun,
di saat segalanya berubah menjadi nestapa, sengsara datang menyapa, maka di
titik inilah manusia biasanya sibuk mencari sandaran. Doa akan lebih giat dan
kelihatan sangat begitu khusyuk. Apa yang bisa diandalkan? Apa yang mampu
dibanggakan? Semua telah hilang musnah.
Kondisi dengan serba kesulitan,
kepayahan, kegalauan itulah umumnya dapat menjadi jembatan hadirnya kepasrahan.
Sewaktu pasrah, doa lebih
intens serta sangat terasa dan begitu dinantikan untuk segera dikabulkan. Akan tetapi,
kiranya tidak baik bila pada posisi dirundung malang saja, tergopoh-gopoh
merasa butuh Alloh. Selepas dari itu, merasa merdeka. Hendaknya kita wajib
belajar dalam segala suasana, bahwa kekuatan doa menandakan hadirnya peran
serta Sang Pencipta.
Tulisan Terkait