Bisa mengajak
orang lain, sementara mengajak diri sendiri untuk berbuat baik pun, tidak bisa!
Mengajak
kepada sebuah kebenaran, seyogianya dimulai dari diri sendiri. Seringkali, kita
sengaja menutup diri untuk mengerjakan sesuatu kebaikan yang sesuai sunnah
(contoh dari Rasulullah). Bahkan kita sendiri tidak tahu kalau itu sesuai
sunnah atau bukan. Dan yang lebih parah lagi, tidak mau tahu. Arogan, dengan
jalan menampik kebenaran. Itu adalah sebuah kesombongan yang sebenarnya.
Mengapa
kita selalu ingin mengajak orang lain, padahal diri kita sendiri masih tidak
mau diajak, dibujuk agar takluk kepada sebuah kebenaran? Kebenaran itu bukan menurut pendapat kita, tapi
disesuaikan dengan Alquran dan Sunnah Nabi SAW. Seberapa banyak pengetahuan
yang kita miliki tentang sunnah-sunnah Nabi? Ajaklah hati kita, rayulah hati
kita, arahkan hati kita agar mau tahu, mau mengerjakan sesuatu yang memang
benar-benar sesuai dengan Sunnah Nabi tercinta. Tawakal, selalu berusaha untuk
terbuka hati, mau tahu dan selalu ingin berbuat benar, berbuat baik sesuai contoh
Rasul.
Tulisan Terkait