Pada saat rasa optimis itu ada, maka jangan hiraukan mereka yang mengaku pintar namun tidak pernah mencoba membuat karya agar dapat dinilai oleh orang lain. Berkaryalah dan Berkacalah!
Setiap orang
pasti pernah dihinggapi rasa optimis yang luar biasa. Nah, pada saat yang
demikian itu seyogianya tetaplah dirawat pada rasa optimis. Nikmati optimis
dengan melahirkan karya-karya terindahmu.
Sementara,
sekali-kali jangan hiraukan mereka yang bisanya mengaku pintar. Namun, miskin
karya. Dirinya hanya bisa dan puas jika menilai karyanya sendiri. Tidak pernah
mencoba sama sekali untuk berkarya agar dinilai oleh orang lain sehingga dapat
untuk berkaca.
Puas dan
bangga tentu, apabila sudah bisa berkarya serta rela untuk dinilai oleh orang
lain. Sebab, bobot karya kita yang tahu itu orang lain yang telah ahli pada
bidangnya. Bukan, cuma sekedar aku-akuan saja. Serba aku dan tidak pernah
terbuka menerima kritik.
Mulailah
dengan karya saat terkumpul optimis. Jangan sia-siakan jika optimis ada. Usah hiraukan
mereka para pembenci karya. Berkaryalah dan berkacalah!
Tulisan Terkait