Orang yang benar-benar cinta, tidak mungkin
mendatangkan kecewa, apalagi celaka.
Bagaimana
pun kondisinya, bagi orang yang benar-benar cinta. Urutan nomor satu yang
diprioritaskan adalah orang yang dicintainya. Meskipun tentu ada klasifikasi
timbangan cinta yang sesungguhnya.
Namun,
pada dasarnya muara prioritas tetap kembali kepada fitrah bahwa orang yang
benar-benar dicintai adalah menduduki urutan pertama. Setelah itu baru yang
lain. Hal kecil saja misal dari makanan yang dipegangnya, tentu akan diberikan
kepada orang yang dicintainya sebagai penerima pertama, baru yang lain.
Begitu juga
dengan hal yang lain, sebelum orang sedunia menerima, mendengar, diberi, tentu
semuanya akan diprioritaskan kepada seseorang yang benar-benar dicintainya. Seolah
tidak ada orang lain di dunia ini.
Seolah,
di sini terdapat standar cinta dan bisa dideteksi seberapa kadar cinta
seseorang. Dilihat, didengar dari prioritas yang dijadikan selalu utama bagi
seseorang. Segalanya tetap nomor satu untuk orang yang benar-benar dicintainya.
Tulisan Terkait