Alat ukur
cinta adalah perasaan.
Semakin cinta,
seharusnya semakin indah dalam perasaan. Karena cinta berkaitan dengan rasa. Bisa ngomong
cinta, karena rasa yang semakin suka. Perasaan yang selalu ingin dan
mendominasi menghasilkan kasih sayang. Kasih sayang yang tiada habis-habisnya,
dalam segala kondisi yang dialami, akan melahirkan cinta sejati.
Sebaliknya,
bila seiring berjalannya waktu perasaan indah ternyata terasa kian memudar,
dicurigai sebagai pertanda cinta yang berkurang, cinta yang lapuk diakibatkan
sesuatu. Semakin tidak indah
dirasa adalah barometer merosotnya kualitas cinta dalam hati. Biasanya bersumber
dari kurangnya pengertian. Bila tidak ada pengertian, kasih sayang menjadi luntur,
rasa indah kabur, cinta pun tidak perlu diukur. Sebab, sepertinya cinta hilang
ditelan ketidakmengertian.
Maka, tanyakan dalam hati; indah atau tidak,
senang atau sebel, optimis atau pesimis bila di dekatnya, bahagia atau murka
bila bersamanya. Itulah, perasaan. Sebuah alat ukur cinta yang tidak pernah
bohong.
Tulisan Terkait