IKHLAS
itu tidak bisa dilihat, apalagi diperlihatkan.
Orang
yang sering teriak-teriak: “aku ikhlas, aku ikhlas” patut dipertanyakan
kredibelitas dan kualitas keikhlasannya tersebut. Sementara, ikhlas itu tidak
bisa dilihat karena memang itu pekerjaan hati.
Mustahil,
manusia memperlihatkan keikhlasan. Karena sekali lagi bahwa ikhlas itu
rutinitas hati. Justeru, jika ikhlas diperlihatkan, maka sekonyong-konyong akan
berubah menjadi tidak ikhlas. Mengapa? Karena ternyata jika diperlihatkan, mau
tidak mau ada tujuan terselubung yang ingin digapai.
Jadi,
tidak pantas memproklamasikan diri sebagai orang yang mempunyai keikhlasan tinggi. Karena itu merupakan simbol
dari kesombongan yang hakiki. Ikhlas itu diam dan melupakan perbuatan baik yang
pernah dilakukan. Bukan mengungkit-ungkit seperti seorang pahlawan kesiangan.
Salah
satu tanda dari sebuah keikhlasan adalah merasa tidak terbebani jika melakukan
sesuatu. Tidak merasa berat, padahal penuh rintangan. Menerima dengan lapang
dada.
Tulisan Terkait